Senin, 18 Mei 2009

mobil murah buatan putra indonesia

Obsesi orang Indonesia membuat mobil dengan harga terjangkau oleh masyarakat bawah, ternyata tidak kalah gencar dengan Ratan Tata dari India yang telah membuat Tata Nano. Kalau Nano yang telah menghebohkan dunia harga dasar 1 lakh atau 10.000 rupee alias Rp 21 juta, orang Indonesia ingin membuat mobil kecil alias mikro car dengan target harga termahal Rp 30 juta.

Itulah yang disampaikan oleh Widya Aryadi, seorang dosen muda yang  kreatif dan punya banyak penemuan otomotif dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), Senin kemaren. Kini berkoalisi dengan Anis Muhammad Mufid, ia mendirikan Arina Motors Development di Semarang, Jawa Tengah untuk mengujudkan keinginannya, membuatmicrocar atau mobil munggil. Mobil yang  lahir dari hasil benak dan kreativitas  asli anak bangsa  Indonesia.

Lebih Mungil.

Lahirlah sebuah prototipe mobil mikro yang dirancang untuk orang kota. Widya menyebutnya UPV,Urban Personal  Vehicle. Dengan dukungan Pemda Jawa Tengah, mobil inpun dipamerkan di ajang Pameran Produksi Indonesia (PPI) 2009 yang diselenggarakan Departemen Perindustrian Minggu lalu (13-17 Mei).

Ternyata, penampilan dan konsep yang ditawarkan Widya pada UPV ini menarik pengunjung. Buktinya, ia menerima pesanan dari luar. “Sebenarnya kami menerima pesan 300 unit dari Belanda. Namun belum bisa dipenuhi karena keterbatasan kondisi saat ini,” jelas Anis.

Sementara itu, menurut Widya beberapa pengusaha dari China penasaran melihat mobil. Pasalnya,” Di China mobil kecil baru dalam bentuk tiga roda. Kalau kami sudah empat roda,” jelasnya. Di samping itu, desain asli dan bukan ”copy paste”.

Dimensi mobil ini memang sangat munggil. Lebih munggil dari Nano yang panjang 3,1 meter. UPV ini  dimensinya: panjang 2,05 meter, lebar 1,15 meter, tinggi 1,6 meter, jarak sumbu roda 1,75 meter dengan berat total prototipe 400 kg. “Kalau sudah jadi, targetnya 300 kg,”  Widya.

Prototipe pertama menggunakan dua pintu samping berukuran besar. Ukuran lebar pintu ini 1,2 meter. Karena itu, ketika dibuka, seluruh interior terlihat jelas.

Irit. Sebagai alat transportasi kota pengganti sepeda motor, dengan menggunakan mesin Viar, 150 cc, SOHC dan menghasilkan tenaga 9PS, menurut Widya, konsumsi bahan bakar UPV bisa mencapai 40 km/jam. “Orang  BBC bilang, mobil ini lebih irit dari sepeda motor,” jelasnya  mengutip komentar krew BBC tersebut.  

Hebatnya, lagi BBC membuat liputan khusus tentang mobil ini. Diceritakan,  televisi Inggris tersebut telah mempersiapkan skenario sendiri.  Yaitu keluarga yang punya banyak anak tinggal di gang sempit.

“Nah, dengan menggunakan UPV mereka naik ramai-ramai. Lebih aman dibandingkan berjejal naik sepeda motor,” jelasnya. Tepatnya, UPV ini memanusiakan manusia Indonesia yang hanya mampu membeli sepeda motor.

“Naik motor dengan anggota keluarga lain sangat berbahaya. Di samping itu, kalau hujan, harus mencari tempat berteduh. Dengan kendaraan seperti UPV ini, kondisi tersebut bisa dicegah. Lebih aman buat kebanyakan keluarga di Indonesia yang cuma mampu membeli sepeda motor,” jelasnya.

Ditambahkan, jangan mengharapkan UPV-nya  seperti mobil-mobil yang ada di pasar  Indonesia saat ini. “Itu buat mereka yang sudah mampu!” tegasnya.

Tes. Kendati masih tahap prototipe pertama, Widya sempat mencoba di sekitar arena Pekan Raya Jakarta. Ternyata, mobil ini bergerak dengan lincah dan cukup stabil.

Kenyamanan juga relatif baik. Hanya tampak, ia agak repot melakukan perpindahan gigi. Dashboard sangat sederhana dan diambil dari motor. Suspensi, pakai double wishbone yang dibuat sendiri dari pipa dan mencotek dari Mitsubishi Mini Colt.

Cukup menarik, dengan lebarnya hanya 1,2 meter, UPV begitu gampang melewati ruang sempat. Bahkan ketiga dinaikkan ke trup untuk kembali ke Semarang, mobil ini dengan mudah meluncur di teras gedung bari PRJ. Berarti, kemampuannya menyelusup, sama seperti sepeda motor atau Bajaj roda tiga.

Kesimpulan. Interior cukup lega. Namun tentu saja masih banyak kekurangan. Misalnya di depan penumpang depan. Kaki kurang bebas menjulur. Ternyata, tangki bensin berkapasitas 15 liter ditempat di sana. “Nanti dipindahkan,” tegasnya.

Kursi pun masih fibre glass, statis dan tidak bisa disetel. Sistem kontrol di setir dan dashboard, masih menggunakan sepeda motor ini. “Ini masih jauh dari kondisi standar yang ingin kami inginkan, ” jelas Widya lagi. Bodi  mobil ini dibuat dari pelat 0,8 mm dan sehingga bobotnya jadi lebih berat.

Versi kedua, yang sudah lebih akan dipamerkan di IIMS (Indonesia International Motor Show) Juli dan Agustus mendatang, bodinya dibuat dari fibre glass. Juga sudah dilengkapi pintu belakang atau ketiga. “Dengan cara demikian bisa digunakan untuk dagang,” harap  Widya.

JAKARTA, KOMPAS.com – Selasa, 19/5/2009

Kamis, 12 Februari 2009

aplikasi autocad

Autocad
Autocad adalah aplikasi gambar teknik untuk memudahkan untuk menggambar teknik, terutama